PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT
Perbedaan
kepentingan
a.
Kepentingan
individu untuk memperoleh kasih sayang.
b.
Kepentingan
individu untuk memperoleh harga diri.
c.
Kepentingan
individu untuk memperoleh penghargaan yang sama.
d.
Kepentingan
individu untuk memperoleh prestasi dan posisi.
e.
Kepentingan
individu untuk dibutuhkan orang lain.
Diskriminasi dan
Eksosenthris
Diskriminasi ialah perlakuan pembedaan,
pelecehan, atau pengucilan yang langsung atau tak langsung terhadap orang atau
kelompok dengan didasarkan pada gender,ras, agama,umur, status sosial, status
ekonomi, bahasa, keyakinan politik, atau karakteristik yang lain
Diskriminasi terbagi menjadi dua, yaitu :
1.
Diskriminasi
langsung, terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan
karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan lain-lain serta
menghambat adanya peluang yang sama.
2.
Diskriminasi
tidak langsung, terjadi saat peraturan yang bersifat netral menjadi
diskriminatif saat diterapkan di lapangan. Diskriminasi ditempat kerja
Diskriminasi dapat terjadi dalam berbagai macam
bentuk, yaitu :
1.
Dari struktur
upah.
2.
Cara penerimaan
karyawan.
3.
Strategi yang
diterapkan dalam kenaikan jabatan.
4.
Kondisi kerja
secara umum yang bersifat diskriminatif.
Ethosentrisme adalah sikap yang
menggunakan pandangan dan cara hidup dari sudut pandangnya sebagai tolak ukur
untuk menilai kelompok lain. Ethosentrisme akan terus marak apabila pemiliknya
tidak mampu melihat human encounter sebagai peluang untuk saling belajar dan
meningkatkan kecerdasan, yang selanjutnya bermuara pada prestasi. Sebaliknya,
kelompok etnis yang mampu menggunakan perjumpaan mereka dengan
kelompok-kelompok lain dengan sebaik-baiknya, di mana pun tempat terjadinya,
justru akan makin meninggalkan ethosentrisme. Kelompok semacam itu mampu
berprestasi dan menatap masa depan dengan cerah.
Pertentangan dan ketegangan dalam
masyarakat
Konflik merupakan suatu tingkah laku
yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengan
kebencian atau permusuhan, konflik dapat terjadi pada lingkungan :
1.
Pada taraf di
dalam diri seseorang, konflik menunjuk adanya pertentangan, ketidakpastian atau
emosi dan dorongan yang antagonis dalam diri seseorang.
2.
Pada taraf
kelompok, konflik ditimbulkan dari konflik yang terjadi dalam diri individu,
dari perbedaan pada para anggota kelompok dalam tujuan, nilai-nilai dan norma,
motivasi untuk menjadi anggota kelompok, serta minat mereka.
3.
Pada taraf
masyarakat, konflik juga bersumber pada perbedaan antara nilai-nilai dan
norma-norma kelompok dengan nilai-nilai dan norma-norma dimana kelompok yang
bersangkutan berada.
Golongan-golongan
yang berbeda dan integrasi sosial
1.
Masyarakat
Majemuk dan Nation Indonesia
Masyarakat
Indonesia digolongkan sebagai masyarakat sebagai masyarakat majemuk yang
terdiri dari berbagai suku bangsa dan golongan sosial yang dipersatukan oleh
kekuatan nasional yang berwujud Negara Indonesia. Untuk lebih jelasnya
dikemukakan aspek dari kemasyarakatan, yaitu:
1) Suku
bangsa dan kebudayaan
2) Agama
3) Bahasa
4) Nasional
Indonesia
1.
Integrasi
Masalah besar yang
dihadapi bangsa Indonesia setelah merdeka adalah integrasi diantara masyarakat
yang majemuk. Integrasi bukan peleburan. Tetapi keserasian persatuan.
Variabel-variabel yang dapat menjadi penghambat dalam integrasi adalah :
1) Klaim/tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah
yang dianggap sebagai miliknya.
2) Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan
kehidupan ekonomi antara warga Negara Indonesia asli dengan keturunan
(Tionghoa, Arab).
3) Agama, sentimen agama dapat digerakkan untuk mempertajam perbedaan kesukuan.
1.
Integrasi Sosial
Dapat diartikan adanya
kerja sama dari seluruh anggota masyarakat mulai dari individu, keluarga, lembaga
masyarakat secara keseluruhan. Integrasi masyarakat akan terwujud apabila mampu
mengendalikan prasangka yang ada dimasyarakat sehingga tidak terjadi konflik,
dominasi, tidak banyak sistem yang saling melengkapi dan tumbuh integrasi tanpa
paksaan.
Integrasi nasional
Integrasi nasional adalah usaha dan proses
mempersatukan perbedaan yang ada pada suatu Negara sehingga terciptanya
keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui,
Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun
wilayahnya.
Faktor-faktor
pendorong integrasi nasional sebagai berikut :
1.
Faktor sejarah
yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
2.
Keinginan untuk
bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah Pemuda
tanggal 28 Oktober 1928.
3.
Rasa cinta tanah
air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut,
menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
Faktor
Penghambat Terwujudnya Integrasi Nasional, yaitu :
1.
Masyarakat
Indonesia yang heterogen (beraneka ragam)
2.
Wilayah negara
yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan
luas.
3.
Besarnya
kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong keutuhan,
kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
4.
Adanya paham “etnosentrisme”
di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya
dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
5.
Lemahnya
nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa, baik melewati kontak langsung maupun kontak
tidak langsung.
Studi kasus kesenjangan
kota dan desa
Perkotaan adalah satuan
pemukiman bukan pedesaan yang berperan didalam satuan wilayah pengembangan dan
atau wilayah nasional sebagai simpul jasa,menurut pengamatan tertentu.
Perkotaan merupakan suatu perkembangan kota yang melibatkan seluruh
elemen-elemen di dalamnya yang menyangkut kota itu sendiri. Perkotaan adalah
wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan dengan susunan
fungsi kawasan sebagai tempat permukimanperkotaan, pemusatan dan distribusi
pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
Pedesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. Ada juga yang menyebutkan bahwa pedesaan adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan bekerjasama yang berhubungan secara erat tahan lama dengan sifat-sifat yang hampir sama (homogen) disuatu daerah atau wilayah tertentu dengan bermata pencaharian dari sektor pertanian (Agraris).
Kesenjangan sosial bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti :
1. faktor ekonomi
Faktor ekonomi diantaranya kemiskinan dan pengangguran. Pada dasarnya faktor kemiskinan sangatlah berpengaruh sekali terhadap kehidupan dan pergaulan anak.Anak disekolah sering kali dikucilkan karena kesenjangan ekonomi keluarganya yang kurang sehingga mempengaruhi terhadap psikologi perkembangan diri anak
tersebut. Mereka terasingkan ketika bergaul dengan sebayanya yang berkecukupan mempunyai mainan baru dia merasa iri ingin memilikinya sehingga dia merasa malu karena keadaanya yang tidak memungkinkan.
2. faktor budaya
Dalam faktor budaya misalnya perceraian, sangatlah mempunyai dampak yang sangat besar bagi kehidupan dan psikologi anak, dimana pada masa-masa anak berkembang dan mereka membutuhkan kasih sayang dari keluarganya yang utuh, sehingga mereka sering berfikir yang negatif tentang dirinya sendiri, mereka selalu mengasingkan dirinya bukan karena mereka tak bisa bermain atau menggaulkan dirinya dengan teman sebayanya, tetapi mereka malu akan keadaan keluarganya.
3. faktor biologis
Pada faktor biologis, seseorang anak mempunyai penyakit menular otomatis anak tersebut akan dijauhi oleh teman-temannya. Misalnya anak tersebut mempunyai batuk yang tak berkesudahan atau penyakit TBC, maka teman-temannya tidak ada yang mau mendekati anak tersebut karena mereka takut akan tertular penyakitnya itu.
Pedesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. Ada juga yang menyebutkan bahwa pedesaan adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan bekerjasama yang berhubungan secara erat tahan lama dengan sifat-sifat yang hampir sama (homogen) disuatu daerah atau wilayah tertentu dengan bermata pencaharian dari sektor pertanian (Agraris).
Kesenjangan sosial bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti :
1. faktor ekonomi
Faktor ekonomi diantaranya kemiskinan dan pengangguran. Pada dasarnya faktor kemiskinan sangatlah berpengaruh sekali terhadap kehidupan dan pergaulan anak.Anak disekolah sering kali dikucilkan karena kesenjangan ekonomi keluarganya yang kurang sehingga mempengaruhi terhadap psikologi perkembangan diri anak
tersebut. Mereka terasingkan ketika bergaul dengan sebayanya yang berkecukupan mempunyai mainan baru dia merasa iri ingin memilikinya sehingga dia merasa malu karena keadaanya yang tidak memungkinkan.
2. faktor budaya
Dalam faktor budaya misalnya perceraian, sangatlah mempunyai dampak yang sangat besar bagi kehidupan dan psikologi anak, dimana pada masa-masa anak berkembang dan mereka membutuhkan kasih sayang dari keluarganya yang utuh, sehingga mereka sering berfikir yang negatif tentang dirinya sendiri, mereka selalu mengasingkan dirinya bukan karena mereka tak bisa bermain atau menggaulkan dirinya dengan teman sebayanya, tetapi mereka malu akan keadaan keluarganya.
3. faktor biologis
Pada faktor biologis, seseorang anak mempunyai penyakit menular otomatis anak tersebut akan dijauhi oleh teman-temannya. Misalnya anak tersebut mempunyai batuk yang tak berkesudahan atau penyakit TBC, maka teman-temannya tidak ada yang mau mendekati anak tersebut karena mereka takut akan tertular penyakitnya itu.
Akibat dari adanya
kesenjangan sosial
1. Kemiskinan
Kemiskinan adalah penyebab utama terjadinya kesenjangan sosial di masyarakat. Banyak orang menganggap bahwa kemiskinan adalah suatu suratan takdir atau mereka miskin karena malas, tidak kreatif, dan tidak punya etos kerja. Inti kemiskinan terletak pada kondisi yang disebut perangkap kemiskinan. Perangkap itu terdiri dari :
1. Kemiskinan itu sendiri
2. Kelemahan fisik
3. Keterasingan atau kadar isolasi
4. Kerentaan
5. Ketidakberdayaan
2. Kurangnya Lapangan Kerja
Lapangan pekerjaan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perekonomian masyarakat, sedangkan perekonomian menjadi faktor terjadinya kesenjangan sosial. Sempitnya lapangan pekerjaan di indonesia menjadikan pengangguran yang sangat besar di Indonesia dan menyebabkan perekonomian masyarakat bawah semakin rapuh. Salah satu karakteristik tenaga kerja di indonesia adalah laju pertumbuhan tenaga kerja lebih tinggi ketimbang laju pertumbuhan lapangan kerja. Berbeda dengan negara-negara di Eropa dan Amerika, dimana lapangan pekerjaan masih berlebih Faktor-faktor penyebab pengangguran di Indonesia:
1. Kurangnya sumber daya manusia pencipta lapangan kerja.
2. Kelebihan penduduk atau banyaknya pencari kerja
3. Kurangnya jalinan komunikasi antara si pencari kerja dengan pengusaha.
4. Kurangnya pendidikan untuk pewirausaha.
Kesenjangan sosial semakin hari semakin memprihatinkan, khususnya di lingkungan perkotaan. Memang benar jika dikatakan bahwa yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Hal ini jelas-jelas mencederai rasa keadilan serta bertolak belakang dengan kebersamaan dan kesetaraan sosial. akibat dari semakin meningkatnya kesenjangan sosial adalah :
Melemahnya wirausaha
Kesenjangan sosial menjadi penghancur minat ingin memulai usaha, penghancur keinginan untuk terus mempertahankan usaha, bahkan penghancur semangat untuk mengembangkan usaha untuk lebih maju. Hal ini dikarenakan seorang wirausaha selalu dianggap remeh. Banyak rakyat miskin yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang seperti mencopet, mencuri, dan lain-lain.
1. Kemiskinan
Kemiskinan adalah penyebab utama terjadinya kesenjangan sosial di masyarakat. Banyak orang menganggap bahwa kemiskinan adalah suatu suratan takdir atau mereka miskin karena malas, tidak kreatif, dan tidak punya etos kerja. Inti kemiskinan terletak pada kondisi yang disebut perangkap kemiskinan. Perangkap itu terdiri dari :
1. Kemiskinan itu sendiri
2. Kelemahan fisik
3. Keterasingan atau kadar isolasi
4. Kerentaan
5. Ketidakberdayaan
2. Kurangnya Lapangan Kerja
Lapangan pekerjaan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perekonomian masyarakat, sedangkan perekonomian menjadi faktor terjadinya kesenjangan sosial. Sempitnya lapangan pekerjaan di indonesia menjadikan pengangguran yang sangat besar di Indonesia dan menyebabkan perekonomian masyarakat bawah semakin rapuh. Salah satu karakteristik tenaga kerja di indonesia adalah laju pertumbuhan tenaga kerja lebih tinggi ketimbang laju pertumbuhan lapangan kerja. Berbeda dengan negara-negara di Eropa dan Amerika, dimana lapangan pekerjaan masih berlebih Faktor-faktor penyebab pengangguran di Indonesia:
1. Kurangnya sumber daya manusia pencipta lapangan kerja.
2. Kelebihan penduduk atau banyaknya pencari kerja
3. Kurangnya jalinan komunikasi antara si pencari kerja dengan pengusaha.
4. Kurangnya pendidikan untuk pewirausaha.
Kesenjangan sosial semakin hari semakin memprihatinkan, khususnya di lingkungan perkotaan. Memang benar jika dikatakan bahwa yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Hal ini jelas-jelas mencederai rasa keadilan serta bertolak belakang dengan kebersamaan dan kesetaraan sosial. akibat dari semakin meningkatnya kesenjangan sosial adalah :
Melemahnya wirausaha
Kesenjangan sosial menjadi penghancur minat ingin memulai usaha, penghancur keinginan untuk terus mempertahankan usaha, bahkan penghancur semangat untuk mengembangkan usaha untuk lebih maju. Hal ini dikarenakan seorang wirausaha selalu dianggap remeh. Banyak rakyat miskin yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang seperti mencopet, mencuri, dan lain-lain.
Solusi
Otonomi daerah yang
telah dilaksanakan oleh Pemerintah RI untuk memberikan peran daerah yang
sebesar-besarnya untuk kemajuan daerah belum begitu terasa dampaknya. Hal ini
disebaban karena belum maksimalnya peran daerah otonom dalam mengelola dan
mengembangkan Sumber daya yang dimiliki sepenuhnya untuk kesejahteraan daerah
tersebut. Arus urbanisasi di kota-kota besarpun masih tinggi, hal ini terlihat
dari semakin banyaknya jumlah Pencari kerja di kota-kota besar yang mencari
lapangan pekerjaan. Susahnya lapangan pekerjaan dan penghidupan di desa mereka
memaksa mereka untuk merantau ke kota-kota besar walaupun kadangkala mereka
tidak memiliki bekal keahlian apapaun. Ikut dengan sanak-saudara yang telah
lebih dahulu tinggal di kota-kota besar. Jika Pemerintah tidak serius
menangani hal ini maka akan jadi ledakan angka pengangguran yang cukup besar.
Saat ini saja angka 9,39 Juta Orang (detik.com). Setiap tahunnya akan ada
angkatan kerja baru baik di desa dan di kota. Karena ketidakmampuan desa
menampung angkatan kerja baru, kebanyakan mereka akan pergi ke kota-kota besar
untuk mencari pekerjaan. Lalu bagaimana harus mengatasi semua ini ? 1. Ciptakan
Iklim Investasi yang baik di desa-desa dengan membangun pabrik-pabrik atau
industri yang menyerap tenaga kerja banyak. Hal ini tentu saja menuntut
kesiapan sarana dan prasana demi kelancaran usaha. (ini juga yang mejadi target
daripada para menteri ekonomi). 2. Ubah kembali paradigma daerah Otonomi yang
hanya membuat "raja-raja kecil" tanpa melihat perkembangan dan
kemampuan suatu daerah untuk bisa mandiri. 3. Tanamkan sejak dini pada sistem
pendidikan kita jiwa enterprenuership yang lebih mementingkan usaha mandiri
dibandingkan mencari lapangan kerja setelah lulus. Harus ada kerjasama antara
Menteri Pendidikan untuk memasukkan kurikulum enterprenurship dalam pendidikan
kita. 4. Permudah Kredit Usaha Mikro dengan bantuan Pengusaha-pengusaha besar
untuk membina Pengusaha kecil (skala mikro) dalam mengembangkan usahanya. Hal
ini juga terkait dengan jaringan pemasaran, pengenalan produk untuk luar negeri
sampai bantuan untuk skala ekspor. 5. Giatkan kembali LSM-LSM untuk membina
pemuda yang berbakat tetapi kurang ada kesempatan untuk mengembangan keahlian
dan kemampuan yang dimiliki untuk memulai sebuah usaha. IsnyaAllah dengan 5
langkah di atas, masalah pengangguran, urbanisasi serta kesenjangan antara kota
dan desa bisa teratasi. Saat ini pembangunan lebih berpusat pada perkotaan.
Mudah-mudahan para Kabinet Indonesia bersatu II bisa melaksanakan tugasnya
dengan sebaik-baiknya mendengarkan hati nurani rakyat dengan sungguh-sungguh
dan hati yang ikhlas.
Comments
Post a Comment